Senin, 14 Maret 2011

Gamat Penjinak Hepatitis

Gamat Penjinak Hepatitis C

Bagai terasa kulit membalut tulang, begitulah kondisi Waskito dua tahun lalu. Sekedar menegakkan tubuh pun ia perlu bantuan orang lain. Oleh Karena itu ia lebih banyak menghabiskan waktu di atas pembaringan. Hepatitis C akut menggerogoti kesehatan pria 66 tahun itu. "Kami sekeluarga rela jika bapak dipanggil Tuhan" ,ujar Dewi Handayani, anak sulung Waskito.
Napas tersengal-sengal pada malam 25 Juni 2007 itu menjadi awal petaka Waskito. Malam itu Waskito sulit bernapas sehingga keluarga melarikannya ke sebuah rumahsakit di Surakarta, Jawa Tengah.
Hasil diagnosis dokter, Waskito positif paru-paru basah.  Sebelas hari lamanya ia opname di rumahsakit itu sembari mengkonsumsi antibiotik jenis streptomycin.

Namun, kondisi ayah 5 anak itu tak kunjung membaik. Muka pucat, tubuh kerap letih, dan nafsu makan berkurang. Selain itu demam dan batuk menghampiri tubuh Waskito yang kian ringkih. Suami Nuk Sudaryanti itu pun segera dilarikan ke sebuah rumah sakit di Jakarta.
Di rumahsakit itulah dokter mendiagnosis hepatitis C. Peningkatan kadar SGOT dan SGPT 20 – 40 kali dari ambang normal menandakan adanya kerusakan hati. Ambang normal SGOT 17 – 20 IU dan SGPT 12 – 17 IU.

Penyakit lama
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) merupakan parameter untuk mengetahui kesehatan hati akibat infeksi virus atau bakteri. Hasil cek laboratorium juga menunjukkan kadar bilirubin mencapai 3,48 mg%. Padahal, kadar normal maksimal 1 mg%. Peningkatan bilirubin menyebabkan urin berwarna kemerahan – seperti teh kental – serta bola mata dan kulit kekuningan.

Sayang, kondisi Waskito yang dirawat di Jakarta tak ada perubahan berarti. Oleh karena itu keluarga memutuskan untuk membawanya pulang ke Surakarta. Nuk Sudaryanti, sang istri, rutin memberikan 7 butir putih telur atas anjuran seorang dokter. Itu untuk memasok kebutuhan albumin bagi tubuh. Kadar albumin penderita hepatitis umumnya rendah.
Namun, upaya itu belum menyembuhkan. Virus hepatitis C masih bercokol di tubuhnya. Virus itu sebenarnya telah lama mendekam di tubuh Waskito. Pada 1983 ia divonis positif hepatitis C. Saat itu Waskito bekerja di pelabuhan sebagai tukang las. Waskito kurang memperhatikan kebersihan makanan yang disantap dan kurang berolahraga.

Virus hepatitis kembali menyerang Waskito pada awal 2007 seperti kisah di atas. Pemilik bengkel motor itu kerap kesemutan di bagian kaki. Jika rasa itu datang, pria kelahiran Surakarta 29 September 1949 itu hanya bisa terduduk. Berat badannya pun turun.

Teripang
Menurut dr Primal Sudjana SpPD-KPTI, spesialis penyakit dalam Rumahsakit Hasan Sadikin Bandung, hepatitis akibat serangan virus. Bila dibiarkan hingga 6 bulan, menyebabkan hepatitis akut. Enam bulan berikutnya, berubah menjadi sirosis atau pengerasan hati. Dalam perkembangannya sirosis berpotensi menjadi kanker hati.

Setelah berbagai jalan penyembuhan ditempuh, Waskito kemudian teringat
 ekstrak teripang yang teronggok selama 3 bulan di lemari es. Pada Juli 2008 ia mulai mengkonsumsi ekstrak hewan laut filum Echinodermata. Dosisnya 2 sendok makan 2 kali sehari. Ia merasa segar setelah mengkonsumsi ekstrak teripang. Tiga bulan rutin mengkonsumsi teripang, Waskito merasa segar bugar.
Itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia negatif hepatitis. Kadar bilirubin Waskito kini 1,1 mg%, kadar SGPT dan SGOT juga kembali normal. Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti Universitas Kebangsaan Malaysia,
 teripang mengandung 86% protein yang mudah diuraikan menjadi enzim pepsin.

Kandungan protein yang tinggi berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh. Protein dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat
 gamat yang mudah larut dalam air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak gamat membantu memperbaiki fungsi hati. Faiz Yajri
sumber: Oleh trubusid_admindb Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06

Selamat berpisah Mioma

Selamat Berpisah dengan Mioma

AKIBAT MIOMA BERDIAMETER 7 CM, DOKTER HANYA MEMBERI SATU PILIHAN BAGI ENDANG SUJIATI: PENGANGKATAN RAHIM .

Endang Sujiati ingat persis kejadian pada April 2007. Darah tak henti menetes sehingga ia mengira menstruasi. ‘Rasanya perut bagian bawah seperti diremas. Sakitnya seperti melahirkan,’ kata ibu 3 anak itu. Lima hari lamanya ia harus bergelut dengan penderitaan itu.

Sang suami, Heri Haryadi, iba melihat kondisi Endang sehingga bergegas ke sebuah rumah sakit di Tanjungpandan, Provinsi Bangka Belitung. Usai memeriksa intensif, dokter mendiagnosis mioma berdiameter 7 cm di rahim Endang. Ahli medis itu menyarankan
 
histerektomi alias pengangkatan kandungan agar mioma tak membesar.

Otot Polos
Ia mencari opini kedua, berharap diagnosis pertama itu keliru. Sayang, dokter di sebuah rumahsakit di Jakarta mendiagnosis serupa. Perempuan kepala tata usaha Sekolah Menengah Kejuruan di Tanjungpandan itu pasrah. Baginya tak ada pilihan lain sehingga bersiap menjalani operasi.

Menurut dr Taufik Jamaan SpOG di Menteng, Jakara, mioma adalah tumor jinak jaringan otot. Acap kali mioma diartikan sebagai tumor jaringan otot polos rahim. Letaknya di organ reproduksi wanita. Jumlah reseptor estrogen pada jaringan mioma lebih tinggi dibanding jaringan otot kandungan sehingga mioma membesar. Bobotnya bervariasi dari beberapa gram hingga 5 kg. Tumor itu banyak menyerang perempuan dalam masa subur dan jarang terjadi setelah menopause.

Itulah yang terjadi pada Endang yang saat itu berusia 53 tahun. Sepuluh hari menjelang operasi, Endang menginap di rumah seorang kerabat. Ketika menunggu waktu operasi itulah sang kerabat menyarankan Endang untuk mengkonsumsi
 ekstrak teripang dan spirulina. Keduanya membantu penyembuhan seorang rekan dari mioma. Endang pun mengkonsumsi sesendok makan ekstrak teripang 3 kali sehari. Pada saat bersamaan ia juga menelan 10 tablet spirulina 3 kali sehari.

Dua hari berselang, Endang merasakan bagian bawah perutnya berdenyut lebih dari 3 kali. Setelah itu gumpalan-gumpalan darah berwarna hitam berdiameter 1 – 2 cm keluar. Endang semula kaget. Namun, sang kerabat meyakinkan bahwa itu mioma yang mulai digerus oleh ekstrak teripang. Endang pun melanjutkan konsumsi
 ekstrak teripang.

Urung
Pada hari ditentukan operasi, Endang berangkat ke rumahsakit. Namun, hasil pemeriksaan dokter menunjukkan diameter mioma mengecil, hanya 5 cm. Oleh karena itu ahli medis memutuskan operasi batal dan menyarankan Endang berobat jalan. Keputusan dokter itu makin meneguhkan nenek 6 cucu itu untuk meneruskan konsumsi ekstrak teripang
 dan spirulina.
Pemeriksaan pada April 2008, ‘Dokter menyatakan rahim saya sudah bersih dari mioma,’ kata perempuan kelahiran 25 Oktober 1954 itu. Untuk menjaga kesehatan ia melanjutkan konsumsi 1 sesendok makan
 teripang dan 5 tablet spirulina per hari.

Bukti empiris itu sejalan dengan hasil riset AM Popov, peneliti di Institut Pasifik untuk Kimia Bioorganik Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Popov membuktikan teripang berefek sitotoksik alias pembunuh sel kanker berkat kandungan glikosida seperti echinosida A dan B, holotoksin A1, holothurin A dan B, serta curucumariosida G1. Glikosida merupakan senyawa alami yang bersifat antitumor dan antikanker.

Kandungan filinopsida A dalam
 teripang pun ampuh menekan pertumbuhan tumor. Musababnya filinopsida bersifat ant iangiogenesis al ias mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru. Akibatnya sel tumor gagal berkembang dan mati akibat tak mendapatkan pasokan nutrisi. Itu masih diimbangi oleh khasiat spirulina yang kaya antioksidan. Tak heran, mioma Endang urung berkembang dan tergerus hilang tak berbekas. (Faiz Yajri)
Sumber Majalah Trubus, Kamis, Oktober 01, 2009

Terapi Diabetes

Terapi Untuk Diabetes dengan Jeli Gamat dan Spirulina


Kunci utama

  • Insulin
  • Pancreas
  • Beta Cells
  • Cell Receptor
  • Portal

Pada Orang Sehat

  1. Pancreas bereaksi thd meningkatnya glukosa dlm darah.
  2. Molekul Insulin terikat pada Receptor sel otot dan sel lain.
  3. Portal sel menjadi aktif menyebabkan glukosa dapat masuk dalam sel.
  4. Glukosa diserap dan dibakar oleh sel-sel otot.
  5. Glukosa yang tidak terbakar diubah menjadi glycogen kemudian disimpan dalam liver dan dikeluarkan kembali apabila diperlukan.
  6. Kadar glukosa dalam darah menjadi normal.

Diabetes Type 1
  1. Beta cells yg memproduksi Insulin diserang sistem kekebalan sehingga Insulin tidak diproduksi.
  2. Portal sel tidak dapat aktif sehingga molekul glucosa tidak dapat masuk dalam sel.
  3. Insulin yang lemah tidak mampu mengubah glucosa menjadi glycogen.
  4. Glukosa terbentuk dlm aliran darah, merusak sistem Infrastruktur.

Peran Radikal Bebas
  1. Beta cells yg memproduksi Insulin diserang RADIKAL BEBAS sehingga Insulin tidak diproduksi.
  2. Portal sel tidak dapat aktif sehingga molekul glucosa tidak dapat masuk dalam sel
  3. Insulin yang lemah tidak mampu mengubah glucosa menjadi glycogen.
  4. Glukosa terbentuk dalam aliran darah, merusak sistem Infrastruktur
Peran Susu

Serum Bovine Beta-Casein => memproduksi Auto Imune yg menyerang Beta Cells (Penyebab 1/3 IDDM di USA)

Diabetes Type 2
  1. Pancreas menghasilkan Insulin dlm jumlah terbatas.
  2. Reseptor sel kurang responsive => Portal tidak diaktifkan => Glucose tidak terserap dan dibakar dalam sel.
  3. Glucosa yang tidak dapat diserap juga tidak diubah menjadi glycogen.
  4. Glukosa terbentuk dalam aliran darah, merusak sistem Infrastruktur.
 Peran susu
IGF1 (Insuline Like Growth Factor) => menipu reaksi Pancreas memproduksi Insulin

Peran Junk Food
Pancreas yg agak lemah tidak cukup menerima Nutrisi => tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam memproduksi Insulin

Komplikasi diabetes
  1. Sakit jantung (cardiovascular disease)
  2. Kebutaan (retinopathy)
  3. Kerusakan syaraf (neuropathy)
  4. Kerusakan syaraf (nephropathy)

Pola makan ideal utk penderita Diabetes?
Tidak ada makanan yang dapat disebut Sempurna
  • Pola makan sehat mencakup berbagai jenis daun-daunan, biji-bijian utuh, buah-buahan.
  • Pastikan pilihan makanan yang mengandung highest quality nutrients.


Pembagian porsi makanan
  • ¼ porsi berisi biji-bijian utuh seperti: beras merah, jagung, gandum.
  • ¼ porsi berisi protein spt: tahu, tempe, ikan, (tidak dianjurkan digoreng).
  • ½ nya berisi daun / sayur segar ssperti, broccoli, wortel, mentimun / zucchini, salad, tomat, and cauliflower.
  • Susu kedelai, buah-buahan tidak ber fructose terlalu tinggi.

Peran Gamat
  • Collagen mengantisipasi kerusakan sel akibat diabetes dengan cara meregenerasi sel baru dengan cepat.
  • MPS dan GAGs mengencerkan cairan darah yang kental akibat kelebihan glucosa.
  • Chromium menurunkan kadar gula darah yang berlebihan.


Peran Spirulina
  • Serangkaian antioxidant menetralisir radikal bebas yang merusak beta cell.
  • Serangkaian nutrisi memperbaiki pancreas yang lemah / rusak.
  • Karbohidrat Spirulina sudah berupa glycogen yang langsung dapat digunakan sebagai tenaga dan disimpan didalam liver sehingga penderita tidak selalu merasa lapar.


Terapi Untuk Diabetes Mellitus dengan Gamat dan Spirulina

Dengan kandungan kromium merupakan jawaban yang tepat. Sejak tahun 1950-an, pada hewan, telah diketahui bahwa kromium berperan pada metabolisme gula, namun baru pada tahun 1970-an diketahui perannya pada manusia.

Kromium memperpanjang kerja insulin dan memperbaiki pengikatan insulin dengan reseptor. Dengan demikian jeli gamat, sekali lagi, merupakan jawaban yang tepat untuk mengatasi resistensi insulin.

Bagaimana jika pada individu tertentu resistensi insulin sudah menimbulkan disfungsi dan kerusakan sel beta? Tetap jeli gamat jawabannya. Mengapa ? Kadar insulin mereka, meskipun sedikit, tetap diperbaiki kinerjanya oleh kromium, sedangkan disfungsi dan kerusakan sel betanya diperbaiki oleh daya regenerasi jeli gamat yang luar biasa. Kandungan kolagen yang sangat tinggi disertai nutrien dan mineral lain dapat disuplai dengan sangat baik oleh gamat untuk keperluan regenerasi sel beta.

Apa buktinya ? Banyak !! Dari pengalaman terhadap para pasien, yang mulanya di rawat kombinasi OAD dan jeli gamat terbukti bahwa perlahan-lahan mereka mulai diturunkan dosis OAD yang digunakan bahkan beberapa pasien sukses hanya dengan menggunakan gamat saja. Mereka tidak lagi menggunakan OAD.

Apa dasar ilmiahnya ? Ada ! Menurut penelitian UKPDS, saat pertama kali seseorang didiagnosa sebagai diabetes, mereka telah kehilangan 50% fungsi sel beta. Ini terus berlanjut hingga 10 tahun kemudian, dalam masa penelitian. Artinya, kadar insulin mereka juga akan terus menurun dan makin tidak responsif terhadap pengobatan. Artinya, mereka harus menggunakan obat lebih besar lagi atau menggunakan kombinasi 2 atau lebih jenis obat dan akhirnya harus menggunakan insulin. Tapi ini tidak terjadi pada pasien yang menggunakan gamat mereka justru makin berhasil diturunkan dosis OADnya.

Spirulina disarankan untuk dikonsumsi penderita DM karena Spirulina mengandung zat gizi esensial
khususnya beberapa jenis mineral yang dapat membantu memperbaiki kepekaan insulin.
Mineral Chromium bekerja meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki resistensi insulin dan mencegah arterosklerosis. Chromium memperbaiki pengikatan insulin dengan reseptor, memudahkan masuknya glukosa kedalam sel. Kromium juga bekerja dalam metabolisme karbohidrat, dari beberapa penelitian yang dilakukan dikatakan bahwa kromium mengaktifkan kerja insulin berlipat ganda.

Mineral kalium dan mineral magnesium dalam Spirulina mampu meningkatkan kepekaan / respon insulin, menurunkan resiko hipertensi dan serangan jantung , mencegah perlengketan dinding sel darah merah. Spirulina merupakan makanan kesehatan yang banyak mengandung serat, serat di dalam saluran cerna akan melambatkan penyerapan glukosa.

Kandungan asam amino dalam Gamat juga berperan untuk memperbaiki jaringan yang rusak, dan memperbaiki kerusakan sel Beta di pankreas. Cell Growth Factor dan Kolagen yang ada dalam Jeli Gamat bekerja menstimulus regenerasi sel, menumbuhkan kembali jaringan yang rusak pada luka Pederita Diabetes, hingga luka cepat pulih, dan kering. Omega 3 dalam Gamat membantu menyehatkan jantung dan pembuluh darah sehingga menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner.


Gamat ~ Radang Sendi

Gamat sembuhkan derita Radang Sendi


Dua belas tahun ia hidup diatas kursi roda. Osteoartritis alias radang sendi bagai memenjarakannya. Akibat penyakit itu Wihardja Zain- begitu nama pria itu- tak mampu lagi berjalan. Jari tangan dan kaki membengkok dan dari sela-sela keluar cairan putih lengket seperti cat. Untuk mengurangi kejenuhan, ia lebih banyak membaca buku dalam rumah di Gegerkalong, kota Bandung

Penyakit itu menyambangi Wihardja setelah kaki kanannya terkilir. Ia tak menduga kecelakaan itu berdampak dahsyat bagi tubuhnya. Ahli refleksiologi di Bandung yang didatangi menolak mengobati, lantaran jika direfleksi malah berdampak buruk. Anak ke-6 dari 10 bersaudara itu disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Tak ada pilihan baginya selain memenuhi saran itu. Alangkah kagetnya Wihardja saat di vonis dokter mengidap radang sendi kronis. Ia memang merasakan seluruh tubunya nyeri dibarengi demam tinggi. Alumnus Sekolah Tinggi Theologi Jakarta itu terpaksa menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit di Jakarta. Asupan obat-obatan dari dokter bisa meredakan sendinya yang kaku dan linu saat kambuh. Namun, beberapa jam kemudian, nyeri menusuk tulang kembali datang. Pada kondisi seperti itu, meronta pun tak dapat dilakukan.

Kondisi memburuk
Selama 4 hari di rumah sakit, Wihardja tidak merasakan kesehatannya membaik. Oleh karena itu, ia memilih melakukan pengobatan di rumah. Obat-obatan rematik dibelinya di apotek meski tanpa resep dokter. “ Dosisnya terserah saya “ katanya. Jika dosis sehari tiga kali satu sendok makan tak mampu mengubah kondisinya, ia menaikan menjadi dua kali lipat. Ia pernah menenggak dosis hingga 3 kali lipat ketika rasa nyeri akibat radang tak kuat dibendung. Asupan obat-obatan kimia itu berlangsung hingga 14 tahun.

Pada usia 46 tahun, dampak konsumsi obat kimia mulai tampak. Ginjal dan jantungnya tak mampu memfilter zat toksik dalam darah. Stroke dan rematik pun segera hinggap di tubuhnya sehingga ia kembali dirawat di rumah sakit. Kali ini, dalam 2 hari mendapat perawatan dokter, kondisi kesehatan Wihardja membaik. Bicaranya yang semula agak pelo mulai normal. Meski ayah satu anak itu tidak bisa beraktivitas dan hanya bisa berbaring di tempat tidur lantaran tidak bertenaga.

Setahun di pembaringan menunggu kesembuhan, justru berdampak buruk bagi Wihardja. Organ-organ tubuhnya melemah, semakin sulit digerakkan. Satu persatu jari-jari tangan tak berfungsi. Awalnya ibu jari kaki kanan bengkokdan tak bisa dikembalikan ke posisi semula. Berikutnya tulang beberapa jemarinya mencair bersama darah dan membentuk tonjolan daging, mirip bisul. Lama kelamaan, bengkak itu menghitam lantas mengeluarkan cairan putih susu dan lengket seperti cat.

Berkat gamat
Putus asa dengan obat-obatan kimia, Wihardja mencoba beralih ke obat-obatan herbal. Ia memanfaatkan antara lain Sambiloto, mahkotadewa, dan daun murbey. Sayang harapan kesembuhan bagai fatamorgana. Di tengah kegalauan itu, Sudarti istri Wihardja membaca artikel TRUBUS mengenai keampuhan gamat – sebutan teripang di Malaysia- pada pengidap Lupus sendi. Berharap terbebas dari derita sakit sendi, Wihardja menerima tawaran sang istri untuk minum gamat. Cairan bening agak kental itu diminum 3 kali sehari masing- masing 1 sendok makan.

Tangannya sudah bisa bergerak” kata Sudarti. Padahal sudah 5 minggu jari Wihardja tak bisa digerakan. Tanda – tanda kesembuhan semakin tampak, seminggu mengkonsumsi gamat, kakinya dapat dipijakan di lantai, walau masih duduk di kursi roda. Kondisi Wihardja benar-benar pulih setelah minum Gamat selama 2 bulan. Kini pria murah senyum itu sudah bisa melakukan aktivitasnya mengetik sebagai penulis buku. ”itu karena gamat tinggi kandungan kondroitinj sulfat dan glukosamin” kata Walter K.M Yee, ahli nutrisi Luxor Network, Malaysia. Kondroitinsulfat memacu pertumbuhan tulang baru, memperbaiki dan merawat tulang normal. Sedangkan glukosaminoglikan merupakan zar antuthrombogenik pelancar peredaran darah yang menggumpal.

Pada th 1992, studi klinis di universitas Queensland, Australia mengungkap bahwa gamat mengandung zat pembangun jaringan persendian yang rusak serta anti pembengkakan. Sebab glukosamindan kondroitin jumlahnya sedikit pada pengidap radang sendi. Selain itu gamat sumber utama vitamin A, B1,B2,B3 dan C, kalsium, besi, magnesium dan seng yang berperan meregenerasi sel tubuh yang rusak dan penghadang gempuran penyakit.

Tulang Rusak
Menurut Edward H. Yelin PhD dari Medicine and Health Policy, Universitas California San Fransisco, Ostreoartritis disebabkan proses produksi, perbaikan dan perawatan tulang rawan didalam sel terganggu. Tulang rawan merupakan lapisan penutup tulang pada persendian. Ia berisi condroiting sulfat dan kreatin sulfat. Jumlah protein kondroitin sulfatberkurang bila produksi kondrosit terhambat, ini terjadi bila secara terus menerus asupan zat gizi kurang, salah gerakan saat berolah raga dan kecelakaan. Akibatnya tendon, ligamen dan urat pada sendi menyatu sehingga persendian kaku dan linu.

Lama kelamaan tulang rawan tak berfungsi, retak dan timbul pengapuran. Ini terjadi di tulang leher, punggung dan seluruh persendian. Penderita mengalami hilang keseimbangan dan sulit berjalan. Jika dibiarkan sapai bertahun – tahun, sendi melebar dan terjadi kontraksi otot karena sel responsif berlebihan memproduksi leukotrien dan sitokina. Kedua zat itu berperan sebagai komponen pembengkakan. Gejalanya diawali kulit memerah dan membengkak, serta suhu tubuh meningkat.

Penyembuhan radang sendi biasanya menggunakan obat kimia berkarakteristik nonsteroid serta anti pembengkakan yang disebut NSAIDs. Namun penelitian P.M Brooks, SR Potter dan Buchanan pada 1980 yang dikutip Journal Rheutatol 9 mengungkap obat-obatan seperti ibuprofen, piroxicam, diclonac fernoprofen hanya merendam ras sakit dalam jangkap pendek. Sementara efek sampingnya cukup banyak seperti nyeri lambung dan pencernaan, bisul, sakit kepala dan memacu perusakan sendi.

Wajarlah jika hasil penelitian gamat oleh Dr Mittcell Kurk, direktur Medis Biomedical Revitalization Center of Lawrence New York disosialisasikan . temuan kurk menunjukan gamat dapat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang sendi dan tanpa efek samping. Tak heran, departemen Kesehatan Australia dan selandia baru telah mengizinkan pengobatan radang sendi dengan Gamat.
Dikutip dari Majalah Trubus Edisi 439 Halaman 32